KAKI YANG SOMBONG ( 2 )

 KELUMPUHANKU KARENA KESOMBONGANKU

“Tidak seberapa lama dipagi itu, tiba-tiba datanglah pak DUL tetangga saya yang menjadi pimpinan jama’ah tahlil di kampung. 

Setelah ucap salam, dia dipersilahkan oleh isteriku untuk masuk ke kamarku. Dia langsung menangis melihatku lumpuh. Dia menceritakan bahwa semalam ia bermimpi bertemu dengan Rosululloh dan  diciumi baginda nabi. 

Ya. Bau badan pak DUL saat itu wangi sekali. Bau yang tidak pernah kukenal selama ini. Sambil menangis ia menyampaikan kalimat bahwa kelumpuhanku adalah karena kesombonganku. 

Ini karena saat itu semua berdiri menyambut kedatangan beliau Rosul, eeh saya malah duduk-duduk saja. Setelah tahu kalau itu adalah Rosululloh, baru mau berdiri. 

Ah..betapa sombong-nya saya” kata pak MAD sambil matanya berkaca-kaca.

“Hari – hari kuhabiskan di dalam kamarku. Segala doa dan bacaan ku ucapkan. Istighfar, tahlil, tahmid, tasbih kuucapkan, termasuk  membaca sholawat walaupun  jarang sekali.  

Akan tetapi masih belum ada keajaiban yang menyembuhkan. Sampai-sampai saya menganggap ini adalah kutukan”.

PAK LUTFI DARI PEKALONGAN

“Hingga pada suatu bulan maulid, datanglah seorang tamu dari daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Dia mengaku bernama pak LUTFI. 

 Saya tidak pernah kenal tapi kenapa dia mencariku. Ternyata beliau datang kerumahku hanya untuk menyampaikan amanah  sebuah amalan bacaan untuk kesembuhan. 

Tapi bacaan ini tidak jadi kupakai karena ini amalan orang-orang ahli bid’ah”.

“Antum ini termasuk orang sombong. Mengaku pecinta Rosululloh tapi jarang membaca sholawat” kalimat itu yang kuingat dari pak Lutfi.

“Biasakan berdzikir sholawat kepada Rosululloh sebagai tanda jika antum ini umat baginda Rosululloh Shollallaahu alaihi Wa Salam dan jangan jadi orang yang sombong. 

Banyak manusia yang tersesat karena sombong. Sombong adalah sifat utama dari Iblis” begitu pak MAD meniru ucapan pak Lutfi.

“Seketika  saya seperti disiram air .Dingin dan menyegarkan. 

Setelah pak Lutfi berpamitan, saya segera merenungi masalah yang menimpa diriku. Ya. Saya berkesimpulan bahwa saya ini muslim dengan pribadi sombong. 

Mentang –mentang berilmu tinggi, mentang-mentang mengikuti tingkah polah sang idola, hingga saya lupa diri dengan merendahkan manusia yang lain. 

 Yang terburuk adalah saya selalu menyalahkan amalan para tetangga saya dan menyombongkan kelompok pengajian saya sendiri. 

Na’udzubillah. Saya menangis. Menangisi keadaanku kenapa menjadi seperti ini”, cerita pak MAD.

SETELAH SETAHUN

Setelah satu tahun kelumpuhanku, tidak ada seorangpun mampu menyembuhkan penyakit ini. Bahkan Ustadz ku sendiri yang konon seorang hafidz dan ahli Ruqyah Syar’i juga tidak mampu membantu permasalahanku. 

Hingga akhirnya pak ustadz berkata kepada saya bahwa sekarang kembali kepada saya. Terserah.

Disitu saya teringat dengan untaian mimpi, kunjungan pak Lutfi , dan amalan yang diberikan bebrapa waktu yang telah lewat, saya membathin ini mungkin sudah jalannya. 

Saya harus “hijrah”. Hijrah dari kesombongan menuju Islam  Rohmatan Lil ‘alamin.Segera kubaca amalan yang diberikan pak Lutfi tadi. 

Lumayan panjang tapi saya cepat ingat karena saya suka membaca kitab-kitab berbahasa arab.

“Kalau boleh tahu, amalan apa tuh pak MAD?” tanyaku kepada pak MAD

“He he he.. sholawat. Sholawat Naariyah.” Kata pak MAD

“Ohh sholawat yang katanya sholawat bid’ah itu ya pak?” tanyaku sambil tersenyum

“Iya mas. Ketika saya masih ngaji di holaqoh saya dulu, sholawat nariyah adalah sesat.  Jangan dibaca. Bisa ikut ke neraka. Saya ini memang sombong.

Akhirnya sholawat itu saya baca terus- terusanan, seingat saya. Saya baca sholawat ini disela- sela saya di kamar. Selesai membaca Alqur-an, selesai sholat, Selesai membaca kitab, dan setelah bosan bermain Handphone. 

Pada suatu malam saya bermimpi , ada burung kecil / emprit berkepala putih ( emprit kaji ) berputar – putar diatas kepala saya. Disela- sela berputar itu sayup kudengar burung itu mencuit – cuit seperti bunyi sholawat yang kubaca. 

PRIA TUA BERJUBAH

Saya kaget. Oh mungkinkah ini pertanda kalau sholawat bacaan saya diterima?. Selanjutnya tidak berapa lama kemudian dari balik pohon muncullah sosok pria tua berjubah putih membawa tongkat menghampiriku.

Saya bertanya kepadanya: “ Siapa antum ini?”

Dia menjawab: “Aku Abdurrohman yang kau benci”

Aku kaget. Perasaan , saya tidak pernah membenci orang yang bernama Abdurrohman.

“Saya tidak pernah membenci Abdurrohman” kata pak MAD

“Ya. Antum membenci hasil karya saya. Amalan yang kau benci itu adalah bentuk kecintaanku kepada baginda Rosululloh Shollallaahu alaihi Wa Salam. Jika kau benci karyaku, maka Rosululloh pasti membencimu”

“Saya semakin bingung. Amalan apa lagi ini? Karya yang mana ini?”

Keesokan harinya kutanyakan ini kepada kang DUL apa takwil mimpi ini.

“Antum harus bernadzar perihal bacaan sholawat Diba’ ini kang” . Kata kang DUL kepada saya” pak MAD bercerita.

“Baiklah. Jika saya diberi kesembuhann, maka saya akan selalu berdiri mulai dari acara Diba’ dimulai sampai akhir sebagai bentuk adab hormat saya kepada Rosululloh dan Imam Abdurrohman”  Kata pak MAD sambil matanya berkaca-kaca.

KESEMBUHAN SEGERA DIBERIKAN

“Sejak saya berkata nadzar itu, malamnya saya mendapatkan pesan WhatsApp dari sebuah nomor asing yang mengaku sebagai pak Lutfi, pria berwajah teduh dari Pekalongan yang kuingat. 

Dalam ketikan pesannya beliau menyampaikan pesan mimpi beliau semalam bahwa dari baginda Nabi menyampaikan ,  jika Allah Ta’alaa memberitakan kepada Rosululloh bahwa kesembuhan segera diberikan kepada saya”.

“Saya terbangun. Kaget dengan mimpi ini. Selanjutnya saya perhatikan kaki saya yang telah tidak berguna setahun ini. 

Di ujung kaki saya, kuperhatikan. Betapa kurusnya telapak kaki orang sombong ini. Betapa banyak waktu yang hilang karena kesombongan. Mungkinkah Allah memberi kesembuhan kepadaku?”

“Kucoba menggerakkan jempol kaki kananku dan……. bergerak! ALLAAHU AKBAR! Jempol kaki saya bergerak!” cerita pak MAD.

“Saya menangis tersedu – sedu. Terkejut dengan kejadian ini. Berapa lama saya mencoba menggerakkan jempol kaki sombong ini tapi tidak pernah berhasil. Pagi ini diberi kenikmatan oleh ALLAH dengan bisa menggerakkan jempol kaki” cerita pak MAD

Subhaanallah. ALLAHU AKBAR” aku ikut terharu mendengar cerita ini

“Isteri saya sampai menjerit-jerit histeris melihat jempol kaki saya bisa digerakkan. Ia mengucapkan kalimat puji-pujian kepada ALLAH atas anugerah ini. Termasuk anak-anak saya. Mereka terlihat seperti berbahagia dengan jempol yang bisa bergerak ini”

KEAJAIBAN DEMI KEAJAIBAN

“Keajaiban demi keajaiban terjadi. Ucapan terima kasih kepada ALLAH tak henti-henti. Ucapan sholawat selalu diikutkan. Semakin hari semakin membaik. Sekitar 1 bulan saya sudah bisa berjalan kembali dan belajar berdagang menjajakan donat kembali. ALLAH dan Rosululloh masih menyayangiku”

Sementara aku yang dari tadi cuman mantuk-mantuk mendengar cerita pak MAD akhirnya ikut terharu dengan kejadian luar biasa yang dialami pak MAD ini. Berkali-kali kuucapkan takbir atas kejadian luar biasa ini.

“Sejak saat itu jika ada undangan acara yang ada bacaan Diba’ dari tetangga, saya selalu berdiri dari awal hingga akhir acara. Ini adalah nadzar atas kesembuhan kelumpuhan saya. Saya selalu menangis jika melantunkan syair Diba’ ini. Teringat kejadian luar biasa yang menimpa saya” kata pak MAD.

Tidak berapa lama, terdengar panggilan untuk boarding pass. Para penumpang pesawat dipersilahlan menuju pesawat melalui pintu Ramp Way yang disediakan. 

Kami segera bergegas ke pesawat. Selama berjalan menuju ke kabin pesawat, pak MAD berjanji jika kami bertemu di madinah akan bersepakat untuk mengunjungi makam sang Idola, yakni baginda nabi MUHAMMAD SHOLLALLAAHU ALAIHI WA SALAM

Kami memang satu pesawat tapi beda kelompok. Aku yang UMROH paket 21 hari, beliau yang paket 8 hari.

SHOLLU ‘ALAN NABIYY MUHAMMAD!

Selamat berulang Tahun, ya Sayyidil Mustofa ( junjungan pilihan). Oh iya besok adalah 12 Robi’ul awal. HUT Rosululloh dan HUT saya. Kami hanya beda tahun. Wasalam.

 

Komentar