MASRIAH DAN ALIMUN

MASRIAH dan ALIMUN sama sama pejuang era 40-an lalu.

Masriah adalah anak dari pasangan Sodikin dan Mini. Sodikin berasal dari Lumbangsari Bululawang, sedangkan Mini berasal dari Urek-Urek Gondanglegi. Mereka sama sama  berasal dari Kabupaten Malang.

Sementara itu, Alimun adalah Anak dari pasangan Remun dengan Alfiatun. Remun berasal dari Krebet-Senggrong, dan Alfiatun berasal dari Krebet. Mereka sama-sama dari kecamatan Bululawang.


 KELAHIRAN

Tidak diketahui jelas tahun berapakah Misriah dan Alimun lahir. Dari informasi yang diperoleh, pada saat jaman Jepang (1942 - 1945) Misriah diperkirakan masih berusia gadis SMP dan Alimun sudah menjadi pria dewasa. Berarti bisa kitakan bahwa Misriah ini lahir sekitar tahun 1930-an.

Misriah pernah bercerita bahwa iA pernah menikah dengan seorang tentara dan berpisah tidak lama setelah mereka menikah. Tidak diketahui siapa nama Tentara tersebut.

Tentara Indonesia baru dibentuk sekitar tahun 1945. berarti ada kemungkinan Misriah menikah antara tahun 1945 hingga 1947, karena diceritakan bahwa tidak seberapa lama setelah mereka bercerai, Misriah menemukan Pemuda Pejuang yang bernama Alimun ketika sama-sama berjuang di daerah Krebet. Pemuda Alimun pada saat itu sebagai Gerilyawan, sementara Misriah sebagai petugas Palang Merah dan merangkap Dapur Umum.

Semoga jasa dan pengorbanan mereka terhadap Negeri ini dibalas dengan surga ALLAH Subhaanahu wa Ta'alaa. Aamiin.

Alimun pernah bercerita bahwa pada Jaman Belanda kembali ke Indonesia, ia sudah ikut mengangkat senjata untuk mempertahankan desa Krebet Senggrong hingga ke Selatan yang masih menjadi wilayah Republik Indonesia Serikat pada waktu itu. Berarti bisa dikatakan bahwa Alimun terlahir sekitar tahun 1925.

PERNIKAHAN

Diperkirakan mereka menikah pada tahun 1948, karena mengacu pada tahun kelahiran anak pertama mereka yang bernama SUGIYONO sekitar tahun 1949.

Pernikahan mereka dilaksanakan dengan acara sederhana, karena pada tahun tersebut Negara Republik Indonesia masih dilanda Perang dan rakyat Indonesia khususnya warga Pulau Jawa masih bernasib memprihatinkan.

Pada sekitar tahun 70-an, mereka berdua tinggal di daerah kampung Magersari, Krebet, Bululawang. Pada saat itu Alimun bekerja sebagai buruh Pabrik Gula dan Misriah bekerja serabutan.

Pada sekitar tahun 1980, mereka pindah ke desa Krebet Senggrong untuk menempati tanah warisan dari orang tua Alimun yang bernama Pak Remun dan Mbok Alfiatun.

Dari hasil perkawinan mereka, terlahir anak anak antara lain :

  1. Sugiyono
  2. Tutik Hermiati
  3. Mochamad Yasin
  4. Slamet Riyadi
  5. Anik Ariani
  6. Yulianto
  7. Ernawati 

Anak-anak dari Misriah dan Alimun ini akan dibuatkan artikel sendiri-sendiri untuk diinformasikan kepada anak cucu mereka kelak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel