POWER OCL SANSUI A80

pada tanggal

SANSUI TERKENAL DI ERA 80-90

Sansui adalah nama merk Power Amplifier buatan Jepang yang terkenal di Indonesia sekitar era 80-90. Kala itu jika ada terdengar nama Sansui, maka orang akan berpikir ini: AUDIO BAGUS.

Sansui yang beredar di Indonesia ada banyak, dan yang terkenal salah satunya adalah yang bernomer A80.

Menurut manualnya, A80 adalah sebuah STEREO INTEGRATED DC SERVO AMPLIFIER. Wah, apa pula ini?

Sebetulnya ini hanya nama saja. Kalau orang orang ombro Indonesia tetap memberi julukan ini: OCL SANSUI.

Power ini dikatakan oleh produsennya mampu untuk mengeluarkan daya hingga 65watt.

Hitungan saya adalah, jika power Supply sebesar 54V dan effisiensi ampli ini anggap saja 60% dan spiker yang dipakai adalah sekitar 4 Ohm, maka akan ketemu angka:
P Out= ( 54*0,6)²/8 Ω= 131Watt. 

Angka 131W ini adalah angka maksimal yang bisa dicapai oleh si Power Ampli jika di geber maksimal.

Akan tetapi rupanya si pabrik ampli ini memberi spasi sangat lebar untuk keluaran ampli. Ia ingin menunjukkan kepada konsumen bahwa ampli ini walaupun "potensio POLL masih enak".  

SKEMA SEKSI POWER

Berikut ini adalah hasil pangkasan dan editan saya pada skema power ampli merk SANSUI ini: 

SANSUI A80

Keterengan gambar: Power supply power ini menggunakan tegangan simetris 54Volt. Untuk transistor dgn kode TR13 adalah sebuah transistor yang berisikan 2 transistor. 

PENJELASAN

ZD01 adalah sebuah zener 20V. Kita bisa mengganti dengan nomer lain selama ia masih bekerja pada tegangan 20V.

D01 yang tak bernama ini bisa kita ganti dengan 1N4148.

TR13 bisa diubah menjadi 2 transistor nomer lain selama ia masih sama-sama ber type PNP. Contoh transistor yang bisa diterapkan antara lain: 2SA564.

SETTING AMBIEN TRANSISTOR
Untuk membikin ampli ini lebih effisien dan tidak kepanasan pada saat bekerja pada level kecil, maka pabrik memberi petunjuk untuk memutar trimpot VR01 hingga pada tegangan antar emitor transistor TR25 dan TR27 ini terdapat beda potensial sebesar 3,3miliVolt. 

Tentu saja kita harus menggunakan sebuah Multimeter Digital yang bagus akurasinya untuk mengukur.

Ground tidak diberi keterangan karena pembaca pasti sudah paham.
 

Komentar

Posting Komentar